![](https://daulat.co/wp-content/uploads/2020/05/IMG_20200509_194624.jpg)
daulat.co – Kampung Siaga Covid-19 KPN RW 04, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, hari ini Sabtu 9 Mei 2020 mendirikan Posko Madhang Waras.
Posko Madhang Waras ini merupakan gerakan membangun solidaritas sosial dan kegotong royongan dalam rangka melawan pandemi Covid-19 berikut efek sosial ekonominya.
Sekretaris Posko Madhang Waras Muhammad Khabib mengungkapkan, pihaknya saat ini telah membentuk kepengurusan hingga satgas-satgas relawan yang bertujuan menyisir warga masyarakat yang terkena dampak Covid-19.
Namun demikian, ia menekankan masih perlu penguatan pendampingan bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Baik dari sisi kesehatan, ketahanan pangan, hingga support psikisnya.
Tagline yang diambil Posko Madhang Waras dalam menjalankan gerakan kerelawannnya, kata Habib, yakni ‘Membangun Kebaikan, Memperkokoh Solidaritas, dan Menguatkan Kemanusiaan’.
“Ada tiga hal yang menjadi skala prioritas kerja-kerja kerelawanan mandiri Posko Madhang Waras. Pertama, mendorong ketahanan pangan masing-masing keluarga,” jelas Habib.
Prioritas kedua, yakni memberi penyuluhan agar kehidupan rumah tangga dimasyarakat saling support ditengah ganasnya pandemi Covid-19. Dan, ketiga yaitu cegah lingkungan dari meluasnya pandemi Covid-19 dan kriminalitas akibat dampak sosial ekonominya.
Sekretaris Posko Madhang Waras menyadari bahwa pandemi Covid-19 berpotensi meningkatkan tingkat stres masyarakat akibat pembatasan aktivitas kegiatan. Untuk itu, seluruh elemen masyarakat didorong agar bergandengan tangan menumbuhkan semangat dan kerja-kerja positif kreatif agar tetap menumbuhkan spirit optimisme yang produktif.
Selain itu, Posko Madhang Waras juga mendorong kesadaran masyarakat agar bersama-sama mematuhi segala protokol kesehatan yang sudah diterapkan pemerintah.
“Tetap jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dan protokol kesehatan lainnya. Kami juha mendorong masyarakat untuk giat bertani dipekarangan sebagai bagian dari kebutuhan ketahanan pangan keluarga,” tegasnya.
(Sumitro)