![](https://daulat.co/wp-content/uploads/2020/09/IMG_20200922_114854.jpg)
daulat.co – Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Pemalang, Budhi Rahardjo, menilai gelaran deklarasi kader dan simpatisan PPP mendukung pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati, Agus Sukoco – Eko Priyono, sebagai entertainmen seorang pelakor.
Akronim dari ‘Perebut Laki Orang’ itu disematkan Komandan BR -sapaan akrabnya, karena deklarasi oleh Sahabat Agus Sukoco (SAS) arah dan tujuannya mudah dibaca dan ditebak kemana. Kata dia melalui pesan singkat kemarin (21/9/2020).
“Bagi saya untuk hanya sekadar entertainmen seorang pelakor. Ada yang buat scenario, ada yang jadi sutradara, ada yang jadi produser, ada yang jadi peran utama dan peran pembantu dan itu tidaklah sulit untuk dibaca atau ditebak,” ucapnya.
BR yang berada di garda depan Tim Pemenangan bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati, Mukti Agung Wibowo – Mansur Hidayat, menyatakan bahwa dalam politik itu memang tidak ada yang pasti. Dan, yang ada adalah ketidakpastian itu sendiri.
“Di politik ada adagium ‘politic is the art possible’ yaitu bahwa politik itu seni kemungkinan. Dalam politik tidak ada yang pasti dan yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri,” jelas BR.
Sekedar diketahui, pada Minggu 20 September 2020, kader dan simpatisan PPP mendeklarasikan dukungan ke Agus – Eko. Di sisi lain, partai berlambang Ka’bah dalam Pilkada Pemalang mengusung pasangan Agung – Mansur bersama Partai Gerindra.
Deklarasi oleh Sahabat Agus Sukoco (SAS) diikuti ratusan kader dan simpatisan PPP se-Kabupaten Pemalang. Tampak hadir Dr Muntoha, Kiai Mansur Mustofa, Kiai Abdul Aziz, Kiai Nur Fuad.
Kegiatan juga dihadiri langsung bacabup Agus Sukoco dan pasangannya Eko Priyono, Ketua Tim Pengarah H Junaedi, Ketua Tim Pemenangan Wasisto dan beberapa anggota tim lainnya.
(Sumitro)