![Kartu Prakerja](https://daulat.co/wp-content/uploads/2021/03/IMG_20210329_173112.jpg)
Kartu Prakerja
daulat.co – Direktur Utama PMO Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan, program Kartu Prakerja diharapkan menjadi jaring pengaman sosial selama pandemi virus corona. Program itu juga diharapkan mendorong kewirausahaan.
“Setelah menyelesaikan pelatihan, penerima manfaat akan mendapatkan
insentif. Ini yang dipakai membayar kebutuhan sehari-hari bahkan dapat dimanfaatkan untuk modal usaha. Jadi Prakerja itu secara tidak langsung mendorong kewirausahaan,” ucap Denni dalam Dialog Produktif, Prakerja Sudah Sampai Mana? yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan di FMB9ID_IKP, Kamis (22/4/2021).
Dikatakan Denni, sebanyak 2,7 peserta prakerja menerima manfaat. Dari jumlah itu, sebanyak 2,5 juta peserta program Prakerja telah menerima intensif.
“Jadi ini benar-benar sebuah pemerataan kesempatan, dan dari 2,7 juta penerima manfaat tersebut, 2,5 juta orang sudah
menerima intensif,” ungkap Danni.
Pemerintah, kata Denni, telah menetapkan anggaran Program Kartu Prakerja tahun ini sama dengan tahun lalu yakni Rp 20 triliun. Peserta terpilih Kartu Prakerja secara total akan mendapat dana bantuan sebesar Rp 3,55 juta. Rinciannya, uang bantuan pelatihan
sebesar Rp 1 juta, insentif pasca pelatihan Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp 50 ribu untuk tiga kali.
Amelia Harmelianti, salah satu penerima manfaat Prakerja gelombang 3 mengatakan program itu sangat bermanfaat baginya di kala pandemi. Amelia mengatakan, pelatihan Prakerja memberikannya ilmu baru yang bisa digunakan sampai kini untuk bekerja di bidang yang baru. Dalam hal ini, Amelia membuktikan bahwa dengan Rp 1 juta mendapatkan empat skill baru yang berbeda di masa seperti ini.
“Saya sebelumnya saya bekerja di bagian personalia di sebuah event organizer di Jakarta, pandemi membuat kami dirumahkan. Saya mencoba mencari solusi dengan ikut Prakerja untuk mendapatkan skill baru”
“Saya mengambil pelatihan Bahasa Mandarin, IELTS, copy writing, dan komunikasi untuk menunjang karier. Saya memang mencoba mencari skill yang sekiranya bisa memberikan saya kesempatan baru apabila saya melamar di perusahaan baru,” kata Amelia.
Cerita serupa diungkapkan Sarimudin, penerima Manfaat Prakerja Gelombang 14 yang masih melangsungkan pelatihannya di tahun ini. Sarimudin menuturkan, dirinya diperbantukan untuk urusan logistik di perusahaannya. Tanpa kemampuan komputer, mantan cleaning service itu mencatat pekerjaannya secara manual.
“Saya terinspirasi mengambil pelatihan Prakerja ini dari cerita teman, saya mendapatkannya setelah sekali mencoba. Di dalamnya saya mengambil pelatihan Microsoft Word. Dulunya saya tidak tahu menahu komputer. Walaupun itu mendasar,tapi sangat membantu, setidaknya saya bisa mengoperasikan komputer.” ungkap Sarimudin.
Berkat program yang digagas Presiden Joko Widodo ini, Sarimudin kini sudah memindahkan semua pekerjaannya ke dalam komputer berkat kemampuan yang dipelajarinya dari program Prakerja. “Pelan-pelan saat ini masih belajar menggunakan Microsoft Word, nanti akan saya tingkatkan kemampuan untuk Microsoft Excel,” ujar Sarimudin.
Hal tak jauh berbeda disampaikan Putri Dewi. Penerima Manfaat Prakerja gelombang 3 di tahun 2020 ini mengatakan, Prakerja membantunya untuk meraih skill baru dalam dunia jurnalistik. Putri Dewi diketahui mengambil pelatihan menjadi jurnalis profesional untuk mendukung pekerjaannya saat ini.
“Awalnya saya bekerja sebagai cleaning service di stasiun televisi. Namun di masa pandemi saya diminta mengambil gambar dan merekam video berita. Karena dituntut harus bisa segala kemampuan di Ternate. Bersyukur saya mendapatkan skill baru dari program Prakerja,”
“Saya kini lebih berani mengambil gambar berita dan wawancara. Selain itu saya mengambil pelatihan editing video, sehingga saya bisa memudahkan produser saya untuk menyusun naskah. Untuk yang ingin mengikuti Prakerja, semangat untuk terus belajar dan mengikuti perubahan sangat perlu agar daya saing kita meningkat,” terang Putri Dewi.
(Rangga Tranggana)