20 May 2024, 08:12

Industri Hulu Obat Harus Diperkuat

daulat.co – Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina mendorong pemerintah mempercepat penguatan industri hulu obat-obatan dalam negeri.

Ia menjelaskan, industri obat-obatan merupakan sektor penting sebagaimana swasembada pangan dan ketahanan energi.

“Jangan sampai kita lambat dan salah strategi, karena akan menimbulkan dampak berantai mulai dari krisis ekonomi, krisis politik, hingga krisis kemanusiaan,” ujar Nevi di Bandung, Jawa Barat, Senin (20/7/2020).

Nevi sendiri hadir bersama Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Direksi PT. Perkebunan Nusantara III, Direksi PT. RNI dan Direksi Perum Bulog.

Ia menegaskan, NKRI harus berkejaran dengan waktu untuk ketahanan energi pangan dan obat. Dimana, sekarang Indonesia masih impor bahan baku obat 90-95 persen.

“Bangladesh saja yang negara kecil dengan jumlah penduduk juga relatif kecil dibanding Indonesia, telah memiliki 21 pabrik Bahan Baku Obat (BBO),” jelasnya.

Politisi PKS ini mengingatkan, dengan memperkuat industri hulu di bidang obat-obatan, Indonesia diharapkan mampu menurunkan impor bahan baku obat-obatan.

Ia pun mendorong Kementerian Perindustrian agar ikut memberikan kontribusi dalam mewujudkan pabrik-pabrik baru bahan baku obat sebagai bukti keberpihakan Pemerintah kepada negara pada bidang kesehatan.

“Jangan sampai Indonesia kalah dengan negara luar pada persoalan obat,” tukas Legislator daerah pemilihan (dapil) Sumatera Barat II ini.

Kata Nevi, vaksin Covid-19 ‘Sinovac’ dari China telah tiba di Indonesia untuk uji klinis ke-3. Uji klinis 1 dan 2 telah dilakukan di negara China. Yang diharapkan seluruh pihak berharap dapat menghasilkan vaksin dengan cepat.

Bagi Nevi ino bisa jadi peluang. Sebab Indonesia tak perlu impir jika mampu menyediakan bahan baku vaksin ini yang bila tidak ada halangan awal Januari 2021 akan diproduksi besar besaran untuk masyarakat Indonesia.

“Dengan begitu, pandemi Covid-19 ini cepat berlalu dan secara ekonomi negara kita tetap bertahan,” jelas Nevi.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyampaikan vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech asal China telah masuk ke Indonesia dan saat ini sedang menjalani uji klinis di Bio Farma.

“Vaksin dari Sinovac sudah sampai di Indonesia, sekarang dalam proses uji klinis tahap 3 di Bio Farma. Ditargetkan usai uji klinis fase 3 selesai, dapat diproduksi kuartal I 2021,” ungkap Arya Sinulingga. (M Sahlan)

Read Previous

Pengadilan Niaga Kabulkan Permohonan PKPU Terhadap Kopelland

Read Next

Resmikan 20 Kantor Secara Serentak, Sekjen PDIP: Kita Gotong Royong