Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti – dok DPR
daulat.co – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti berharap ada inovasi dari Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/ BRIN) untuk pelacakan (tracing) lalu lintas manusia sebagai tindakan preventif mengatasi pandemi Covid-19.
Inovasi pelacakan terhadap lalu lintas manusia ini penting dilakukan, apalagi populasi masyarakat Indonesia yang terinfeksi virus Covid-19 dari hari ke hari terus memgalami tren kenaikan. Kata Dyah Roro dalam rapat dengan Menteri Ristek/ Kepala BRIN, Kepala LBM Eijkman dan Kepala LPNK di Gedung Nusantara I, Jakarta, Senin (18/1).
“Di Korea Selatan, saya dapat informasi mereka melakukan tracing dengan sistem yang baik. Masyarakat dapat mengetahui history kunjungan masing-masing, sehingga dapat menghindari area yang sekiranya belum aman,” kata Dyah.
Disampaikan politisi Partai Golkar, pemerintah harus terus mengedepankan inovasi untuk mengatasi pandemi ini. Di sisi lain, ia mengapresiasi program pengembangan-pengembangan inovasi yang diinisiasi lembaga dalam negeri, seperti vaksin merah-putih dari LBM Eijkman.
“Keberadaan vaksin dari dalam negeri sangat penting, jangan sampai kita hanya bergantung pada impor saja. Namun yang perlu dipastikan keberadaan vaksin merah-putih nanti harus dikomunikasikan ke masyarakat dengan transparan,” sebutnya.
Menurutnya, sosialisasi sangat penting sehingga masyarakat sadar dan mengetahui seputar vaksin Covid-19. Misalnya apa beda antara vaksin impor dengan vaksin pengembangan dalam negeri ini.
Secara pribadi, Dyah Roro mengapresissi segala langkah yang telah ditempuh jajaran Menristek dan badan lainnya dalam langkah membantu penanganan pandemi Covid-19.
“Kita harus tangani dengan serius, sebab kalau dilihat saat ini sudah mengalami fase second wave. Di mana saat ini total kasus di Indonesia saja sudah hampir 900 ribuan,” pungkas Dyah Roro.
(Sumitro)