
daulat.co – Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej atau biasa disebut Eddy Hiariej membantah meminta dua asisten pribadi (Aspri) menjadi Komisaris di PT Citra Lampia Mandiri (CLM).
Hal itu disampaikan Eddy melalui kuasa hukumnya Ricky Sitohang menanggapi pernyataan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso saat melaporkan dugaan gratifikasi Wamenkumham ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.
“Ada pemberitaan dari IPW yang menyatakan bahwa Prof (Eddy Hiariej) meminta untuk asisten pribadinya menjadi komisaris, tidak sama sekali,” tegas Ricky dalam konferensi pers, di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (28/3/2023).
Menurut Ricky, Direktur PT CLM Helmut Hermawan justru yang meminta dan memaksa Eddy Hiariej untuk bergabung dan menjadi Komisaris di Perusahaannya. Istri Wamenkumham bahkan diminta untuk menjadi komisaris pada perusahaan tersebut.
Baik Eddy Hiariej dan istrinya, tegas
Ricky, menolak permintaan tersebut. Terlebih Eddy merupakan seorang pejabat negara.
“Itu Helmut yang minta Profesor menjadi Komisaris tapi ditolak mentah-mentah oleh Profesor. Diminta istri dan anaknya juga ditolak oleh beliau,” kata Ricky.
Pun demikian, sambung Ricky, Wamenkumham hanya merekomendasikan Yosi Andika Mulyadi yang merupakan seorang lawyer untuk menjadi Komisaris di Perusahaan Helmut. Hal itu mengingat Yosi merupakan kuasa hukum PT CLM.
“Bagaiamana menggunakan (Yosi)? kebetulan dia adalah sebagai lawyers-nya (PT CLM),” ujar Ricky.
Dikatakan Ricky, Eddy juga merekomendasikan Yogi Ari Rukmana yang merupakan asprinya sebelum Eddy Hiariej menjadi Wamenkumham. Ricky memastikan pemilihan komisaris tidak ada relevansinya dengan Guru Besar Hukum Pidana Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
“Kemudian ada satu lagi (Yogi) yang kebetulan statusnya sama bukan aparatur sipil negara. Pemilihan jadi komisaris tidak ada relevansinya kepada Pak Prof Eddy. Memang dia (Yosi) seorang lawyers. Tidak ada relevansinya dengan Wamen. Justru yang ada relevansinya Pak Yogi. Tapi itu pun sebagai asisten pribadi prof Eddy,” tandas mantan Jendral Bintang Polri ini.
(Rangga)