20 May 2024, 05:25

Komisi X: Proses Edukasi Suporter Harus dari Klub Sepak Bolanya Sendiri

daulat.co – Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah meminta proses pengedukasian suporter harus berasal dari masing-masing klub. Hal itu dalam rangka menanggapi kericuan yang terjadi baru-baru ini antara suporter klub PSIS melawan Persis Solo yang terjadi di luar area Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah.

Karena itu, ia meminta para pemangku kepentingan terkait agar ikut serta terlibat aktif dalam melakukan edukasi suporter dari klub sepak bolanya sendiri. Termasuk, saat klub bola masing-masing tersebut memberitahukan terkait pembelian tiket dan prosedur saat masuk ke dalam arena stadion.

“Kita ini kan paling sedih kalau nonton sepak bola habis (pertandingan) itu kerusuhan penonton nih, yang perlu kita ketahui edukasi ini penting karena ada dua tim yang fanatik dan tidak, mungkin bisa dimulai dari klub itu sendiri,” jelas Ledia usai Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Komisi X DPR RI ke Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/02/2023)

Seperti diketahui sepakbola Indonesia saat ini sedang dilakukan evaluasi, akibat dari adanya tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Menurutnya, berbagai aspek harus dibenahi agar kejadian serupa tak terulang. Karena itu, suporter tentu menjadi salah satu aspek yang masuk dalam transformasi sepak bola Indonesia, di samping juga evaluasi dalam tubuh PSSI selaku federasi sepak bola Tanah Air.

“Nah, ini perlu kita pelajari, seperti negara Italia dalam menata suporter sepak bola, dimulai dari pertama pendaftaran, duduk sesuai dengan klub bola mana yang dia dukung, serta pengamanan yang sangat ketat, suporter juga perlu beri arahan yang jelas,” tegas Politisi Fraksi PKS itu.

Dengan demikian, proses pengedukasian ini perlu mendapat dukungan dari klub sepak bola untuk membina para suporter agar dapat berjalan dengan baik, dan tidak terulang lagi bentrok.

“Berharap sih pembinaan berjalan dengan baik dari segi seleksinya dan kemudian juga dengan berkelanjutan nggak putus dan kemudian mendorong supaya klub-klub sepakbola juga melakukan pembinaan dengan baik terutama anak-anak Indonesia,”tutupnya.

(Abdurrohman)

Read Previous

Anggota Komisi V Serap Aspirasi Pembangunan Infrastruktur DOB Papua Selatan

Read Next

Politik Identitas dan “Insurgency”