daulat.co – Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang, melalui Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Mansur Hidayat berkolaborasi dengan Media bertekad untuk mengembangkan wisata edukasi tenun sarung goyor. Hal tersebut ia ungkapkan saat acara media gathering.
Senin (21/11/2022).

Wisata edukasi tenun sarung goyor akan dikembangkan terutama di Desa Wanarejan Selatan, Kecamatan Taman. Sebab, desa tersebut adalah sentral penghasil kain tenun terbesar di Pemalang.

Menurut Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, kain tenun asal daerahnya punyai ciri khasan yang tidak dimiliki di daerah manapun.

“Kain tenun di Pemalang, dibuat dengan alat khusus menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Sedangkan kain yang dihasilkan adalah tenun goyor,” terangnya.

Kain tenun batik goyor telah bertransformasi sehingga memunculkan kreasi jenis baru, semisal dari bahan benang kasar menjadi bahan benang halus, untuk itu peran mediapun di harapkan agar bisa membantu.

“Saat ini juga telah muncul kreasi dari kain goyor. Kain ini dinamakan kain gotik (goyor batik Pemalang), kain gotik juga telah didaftarkan di Kemenkumham dalam kekayaan intelektual komunal ekspresi budaya tradisional, disinilah peran media juga kamiharapkan bisa seiring berjalan” Ujarnya.

Sementara itu, Kepala Diskoperindag Pemalang, Hepi Priyanto, pihaknya juga telah melakukan pendampingan kepada pelaku usaha kain goyor. Salah satu yang dilakukan adalah membantu proses ekspor.

“Kami juga melakukan pendampingan, salah satu yang kami lakukan adalah membantu dalam proses pembuatan sertifikat COO (Certificate Of Origin). Hal ini berguna dalam proses ekspor, sebagai salah satu syarat administrasinya,” tuturnya.

Kain tenun goyor merupakan salah satu komoditas unggulan yang diekspor dari Pemalang. Sekedar informasi dalam data, tercatat ada 774 kodi kain goyor yang di ekspor, dengan nilai Rp 3,79 miliar.

(Abimanyu)