20 May 2024, 05:26

Jelang KTT ASEAN, Kemenkes Diminta Percepat Pengadaan Fasilitas Kesehatan RSUD Komodo

daulat.co – Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene mendorong percepatan pengadaan fasilitas kesehatan untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Komodo yang sedang ditingkatkan menjadi rumah sakit bertaraf internasional di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Hal tersebut diungkapkannya saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI dengan Bupati Manggarai Barat dan jajarannya serta didampingi perwakilan mitra kerja Komisi IX DPR RI di Aula Bupati Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. 

“Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang merampungkan pembangunan sejumlah infrastruktur di RSUD Komodo yang dipersiapkan menjadi rumah sakit internasional untuk mendukung Labuan Bajo sebagai destinasi wisata superprioritas sekaligus menjelang perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN bulan Mei ini,” tandas Felly pada Jumat (17/02/2023).

Politisi Fraksi Partai Nasdem ini menambahkan, kehadiran rumah sakit bertaraf internasional sangat dibutuhkan di Labuan Bajo yang merupakan daerah tujuan wisata super premium. Namun demikian, pihaknya berharap Pemerintah Daerah (Pemda) juga harus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan terampil di bidang kesehatan. Peralatan kesehatan yang lengkap dan modern jika tidak didukung SDM yang mumpuni maka akan sayang sekali dan ini menjadi perhatian. “Kita juga berharap keberadaan RSUD Komodo bertaraf Internasional Labuan Bajo bisa menerima pasien BPJS Kesehatan, bukan hanya untuk kalangan turis pariwisata (golongan tertentu) saja yang menggunakan,” imbuh Legislator Dapil Manado, Sulawesi Utara ini.

Felly menilai daerah wisata super premium seperti Labuan Bajo yang banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai negara harus didukung dengan fasilitas kesehatan yang memadai. Karena itu, Komisi IX dorong agar Labuan Bajo segera memiliki rumah sakit bertaraf internasional. Kementerian Kesehatan pun didorong untuk melakukan percepatan pembangunan berbagai infrastruktur RSUD Komodo serta menyiapkan fasilitas peralatan medis yang lebih memadai sehingga rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat itu bisa segera ditingkatkan menjadi rumah sakit bertaraf internasional.

“Apabila fasilitas kesehatan sangat memadai maka wisatawan menjadi lebih tenang selama berwisata karena apabila terjadi sesuatu dengan wisatawan lebih mudah ditangani dengan cepat. Pembangunan RSUD Komodo Wings Internasional di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, menelan anggaran Rp6,4 miliar. Pembangunan RSUD Komodo berkat dukungan Komisi lX DPR RI sehingga kami mengapresiasi kerja Menkes dan jajaran untuk menyelesaikan pembangunan RSUD Komodo menjadi RS internasional sehingga konsep wisata medis bisa berjalan baik di Labuan Bajo,” pungkas Felly.

Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan yang telah membangun RSUD Komodo serta dukungan dari Komisi IX DPR RI  selama ini dalam peningkatan fasilitas kesehatan di Manggarai Barat. Kehadiran RS tersebut tidak hanya meningkatkan layanan kesehatan di Labuan Bajo, namun juga mendukung sektor pariwisata di Labuan Bajo sehingga meningkatkan tingkat kepercayaan para wisatawan baik domestik dan mancanegara yang akan berlibur di Kabupaten Manggarai Barat.

“Terkait dengan kelangkaan dokter spesialis, kami siap untuk mendorong putra-putri daerah untuk mengikuti program beasiswa yang dibuka Kementerian Kesehatan untuk dokter spesialis- subspesialis dan fellowship,” tutupnya.

Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI dipimpin oleh Ketua Komisi IX DPR Felly Estelita Runtuwene didampingi Wakil Ketua Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati, diikuti oleh Anggota Komisi IX DPR Dewi Aryani, Rahmat Handoyo, Darul Siska, Saniatul Lativa, Sri Meliyana, Ratu Ngadu Bonu Wulla, Hasnah Syams, Nur Yasin, Hasan Saleh dan Netty Prasetiyani.

(Abdurrohman)

Read Previous

Politik Identitas dan “Insurgency”

Read Next

Komisi VIII: Pendidikan Calon Pastor Dapat Mendorong Penguatan Moderasi Beragama