daulat.co – Kondisi ekonomi yang semakin sulit karena pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Kabupaten Pemalang membuat masyarakat semakin menjerit. Salah satunya berimbas pada kelangkaan tabung gas LPG.

Sejak satu bulan terakhir, gas LPG ukuran 3 kg atau gas melon yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat jarang ditemui. Bahkan, harga tukar berkisaran antara 21 sampai 22 ribu, bahkan ada yang 25 ribu pertabung di warung-warung pengecer.

Nikmah (40), Warga Desa Pagergunung mengatakan, sudah satu bulan ini sulit untuk mendapatkan gas tersebut. Untuk mendapatkan gas melon. dirinya bahkan harus berkeliling ke luar desa untuk mendapatkannya.

“Sudah susah carinya, harganya naik jadi 22 ribu, karena kebutuhan ya mau gimana lagi,” ujar wanita rumah tangga tersebut kepada daulat.co. Selasa, 10 Agustus 2021.

Hal serupa juga dirasakan oleh Tabiin (45), ia mengaku terpaksa membeli gas ukuran tersebut seharga 25 ribu. Ia berharap, pemerintah segera mengatasi kelangkaan gas dimasa sulit saat ini, karena gas LPG sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

Sementara, Rofik salah satu pangkalan gas LPG ukuran 3 kg di Kecamatan Ulujami, Pemalang mengatakan bahwa tidak ada keterlambatan pengiriman dari perusahaan atau agen kepadanya.

“Masih normal, pengiriman seperti biasa 200 tabung perhari”. Kata Rofik. Selasa, 10 Agustus 2021.

Rofik merasa heran, meski pengiriman tidak mengalami kendala, permintaan gas ukuran 3 kg meningkat, sampai-sampai dirinya kewalahan melayani warung-warung pengecer.

Dirinya mengakui, bahwa harga gas ukuran tersebut saat ini masih normal dan tidak ada kenaikan harga.

“Tidak ada kenaikan, dari kami masih harga normal seperti biasa. Adapun yang menaikan harga saya tidak tau”. Ujarnya.

(Rizqon Arifiyandi)