3 October 2023, 13:45

DPR Minta Kemendag Alihkan Anggaran 10 Miliar Bimtek & SDM Untuk Insentif UMKM

Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina - dok DPR

Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina – dok DPR

daulat.co – Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina mengingatkan Kementerian Perdagangan RI untuk segera menganggarkan alokasi khusus berupa insentif ekonomi bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Ia menyarankan Kemendag untuk sementara waktu menunda rencana pengembangan Bimbingan Teknis (Bimtek), Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemasaran untuk pelaku UMKM yang mencapai Rp 10 miliar.

Untuk kemudian anggaran tersebut dialihkan untuk insentif ekonomi bagi pelaku UMKM. Menurutnya, insentif penting untuk segera dilakukan agar pelaku UMKM tetap bisa menjalankan tiap usahanya di tengah pandemi Covid-19 dengan keadaan yang sehat.

Demikian dipaparkan Nevi saat RDP Komisi VI DPR RI dengan Sekretaris Jenderal, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kemendag RI yang digelar secara virtual, baru-baru ini.

“Pengembangan Bimtek, SDM dan pemasaran untuk pelaku UMKM sampai Rp 10 miliar oleh Kemendag. Maka, kami mengingatkan bahwa untuk saat ini yang dibutuhkan UMKM saat ini adalah insentif ekonomi,” ucapnya.

“Jadi, kalau pengembangan SDM dan pemasaran sepertinya untuk 3 bulan ini kita tunda dulu. Agar mereka bisa jalan usahanya sehingga mereka bisa bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19,” sambungnya.

Di sisi lain, ia mengusulkan Kemendag untuk mengadakan pasar tradisional online sebagai salah satu langkah solusi mengatasi kendala dampak dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara nasional.

Karena penerapan pasar online sangat memudahkan terutama bagi para Ibu Rumah Tangga untuk berbelanja sehingga tidak perlu ke pasar secara fisik. Serta, tutur Nevi, hal tersebut juga sebagai bagian dari upaya agar pasar tradisional tidak gagap teknologi.

Pada kesempatan yang sama Nevi juga menyoroti bantuan-bantuan yang diberikan Kemendag untuk pelaku pasar tradisional sebagian besar bantuannya hanya di wilayah pulau Jawa.

Legislator PKS asal dapil Sumatera Barat II itu mendorong Kemendag agar juga menyalurkan bantuan ke pasar-pasar di luar Pulau Jawa. Mengingat, Indonesia terdiri dari Sabang sampai Merauke.

“Berkaitan dengan pemaparan Kemendag mengenai keran impor maka saya tegaskan jangan sampai kita membuka keran impor namun mélanggar peraturan tentang Rekomendasi Impor Produk Holtikultura (RIPH). Jadi, jangan sampai dibuka keran impor sebesar-besarnya tapi berlawanan dengan RIPH tersebut,” tutupnya.

(M Abdurrahman)

Read Previous

Perantau Jabodetabek Peduli Covid-19, Bantu APD Bagi Nakes di Pemalang

Read Next

Temuan BPNT Dipotong di Pemalang: Naudzubillah, Ada Yang Tega Merampok Kaum Dzuafa