20 May 2024, 00:14

Atasi Krisis Air di Belik & Pulosari, PDAM Pemalang Kerjasama Dengan Perhutani Banyumas

Bupati Mukti Agung Wibowo di Kantor Perumda Tirta Mulia Pemalang

Bupati Mukti Agung Wibowo di Kantor Perumda Tirta Mulia Pemalang

daulat.co – Perumda Air Minum Tirta Mulia Kabupaten Pemalang menjalin kerjasama dengan Perum Perhutani KPH Banyumas Timur. Kerjasama tersebut dilaksanakan dalam rangka mengatasi krisis air bersih pada dua kecamatan wilayah selatan, masing-masing Kecamatan Belik dan Kecamatan Pulosari.

Kerjasama tertuang dalam surat perjanjian kerjasama yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak Nomor 45/MOU/BYT/DIVRE-JATENG/2021 dan Nomor 690/454/MOU/VII/2021 tentang rencana pemanfaatan air dari mata air lember/ lembeyan petak 581 Karanggandul BKPH Gunung Slamet Barat KPH Banyumas Timur, Kamis, 19 Agustus 2021 di Kantor PDAM Tirta Mulia Pemalang.

Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo menyampaikan bahwa air bersih menjadi kebutuhan dasar masyarakat Pemalang. Namun krisis air bersih terjadi pada beberapa wilayah di Kabupaten Pemalang pada saat musim kemarau, termasuk di Kecamatan Belik dan Pulosari.

Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama ini. Ke depan, dengan adanya kerjasama PDAM Tirta Mulia dengan KPH Banyumas Timur, diharapkan bisa mengatasi krisis air.

“Penyediaan suplai air bersih dari wilayah Banyumas Timur tepatnya dari Kecamatan Baturraden bisa mencukupi kebutuhan di kedua kecamatan tersebut,” kata Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo, Kamis, 19 Agustus 2021.

Bupati Agung juga menyampaikan bahwa pelaksanaan program proyek yang dibiayai APBD dan APBN ini bisa dilaksanakan secepatnya dan tidak direfocusing.

Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Mulia, Slamet Effendi menyampaikan, selama ini Kecamatan Belik dan Pulosari belum mendapatkan akses air bersih. Bupati Agung sendiri telah meminta PDAM Tirta Mulia untuk membuka akses air bersih dengan berkomunikasi pihak terkait, termasuk pihak Perhutani wilayah Banyumas serta penyedia anggaran APBN.

“Komunikasi sudah kami lakukan, Alhamdulillah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan KPH Banyumas kita realisasikan hari ini,” katanya.

Sementara, Kepala KPH Banyumas Timur, Cecep Hermawan mengatakan, dirinya sudah melihat adanya krisis air di wilayah Pulosari sejak tahun 1994 silam. Tentunya ini menjadi persoalan ketika diketahui sumber air dari Gunung Slamet sangat melimpah ruah.

Cecep berharap, setelah dilakukan penandatanganan perjanjian ini, tidak ada lagi krisis air bersih di Kecamatan Belik dan Pulosari.

“Mudah-mudahan persoalan krisis di kedua wilayah tersebut dapat teratasi. Yang jelas kita jaga alam ini terutama hutan di wilayah tersebut,” ujarnya.

(Rizqon Arifiyandi)

Read Previous

Bertambah, Tiga Dosen Senior UMB Layangkan Gugatan

Read Next

Sidang Gugatan Terhadap Ketua DPR Ditunda, MAKI Bilang Sudah Siapkan Bukti