daulat.co – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid mengatakan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam harus terus meningkatkan kemandirian dengan mengembangkan unit-unit usaha produktif.
Hal itu disampaikan Wamenag saat menerima kunjungan Yayasan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (YAPTINU) dan civitas akademika Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (13/1).
Wamenag pun mendorong jajaran Pengurus YAPTINU yang membawahi UNISNU Jepara untuk menjalin kerjasama dengan banyak kalangan, pengusaha, perbankan dan kementerian/lembaga.
“Banyak potensi ekonomi yang dapat dikembangkan untuk menghidupi dan mengembangkan kampus, salah satunya zakat dan wakaf,” kata Wamenag.
“Banyak potensi zakat dan wakaf yang belum dimanfaatkan untuk pengembangan pendidikan tinggi, karenanya sudah waktunya untuk diseriusi,” imbuh Wamenag.
Wamenag mengapresiasi perkembangan UNISNU dan kiprahnya dalam memperluas akses masyarakat Jawa Tengah khususnya untuk belajar di perguruan tinggi. Namun, Zainut meminta UNISNU untuk memikirkan perluasan lahan kampus. Sebab, lahan akan sangat menentukan masa depan.
“Dengan menjadi universitas tentu tidak cukup kalau baru memiliki lahan seluas 5 Ha perlu dipikirkan rencana jangka panjang terutama tambahan lahan,” tutur Wamenag.